FASILITATOR BNPB DI NARAS SATU

NARESTU

Narestu diambil dari kata Naras dan Satu, yang mana suatu daerah yang terletak di sebuah kota yang di kenal dengan kota Pariaman tepatnya di kecamatan Pariaman Utara yang tidak jauh dari Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Yang mana kota ini termasuk daerah yang terletak di pingir pantai yang tidak jauh dari lokasi pusat gempa pada tanggal 30 September 2009 yang telah berlalu. Kondisi fisik dari daerah tersebut banyak yang rumah penduduk terkena dampak gempa yang luar biasa sekali, dengan kekuatan gempa 7,9 Scala Richter, dengan kedalaman 71 KM dari barat daya laut Pariaman.

Oleh karena itu, sebuah Organisasi  yang disebut BNPB ( Badan Nasional Penangulangan Bencana) membentuk sebuah kinerja dengan membentuk tim juklak dan juknis dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Kinerja BNPB akan dipermudah lagi apabila dibentuk Fasilitator teknik dan pemberdayaan untuk mempercepat menyalurkan bantuan fisik rumah aman gempa.

Secara Fundamental fasilitator diberikan tugas sebagaimana mestinya yang telah diberikan oleh BNPB dengan aturan-aturan yang jelas. Fasilitator bekerja di bawah naungan PJOK ( Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) yang akan mempertanggung jawabkan atas semua kerja fasilitator untuk semua jenis kegiatan mengenai rumah aman gempa. PJOK dipimpin oleh bapak Ir.Syahrizal yang mengkoordinasi kepada KMK (Konsultan Manajemen Kota) yang di pertanggung jawabkan oleh Bapak Febriboy Amra untuk mengawasi seluruh kegiatan fasilitator dan membantu problematika yang terjadi pada masyarakat di tempat.

Pada Tanggal 20 Agustus 2010 seluruh Fasilitator teknik dan pemberdayaan dikerahkan pada tempat  daerah kerja mereka masing-masing. Namun berselangnya waktu yang tidak di dapat dipungkiri ternyata pada  daerah narestu  di koordinir oleh 10 Pekerja Fasilitator, yang mana diantaranya 5 fasilitator Pemberdayaan dan 5 Fasilitator Teknik.  Yang mana diantaranya bernama Sonny Ferari, Hardinal Hanber, Aldesga Davino, Armunadi, Romi Dwi Kardo, Akhiril Mukminin, Asrul Candra, Arief Prima Satya, Adi Mursal dan Neli Mei Susanti.

Pada Daerah Naras Satu inilah kami saling mengenal sesama fasilitator dan lebih banyak hal-hal yang baru  yang bersangkutan dengan masyarakat sekitar. Yang mana  Kami di dampingi oleh Bapak Syukri Armia dan di awasi oleh Bapak Kepala Desa Justimar Anton berserta perangkat-perangkatnya. Yang mana Segala bentuk karakter  masyarakat berupa keramahan, kebaikan dan permasalahan dari masyarakat,  itu akhirnya bisa kami hadapi bersama dengan musayawarah dan mufakat bersama TPM dan masyarakat tersebut. Oleh Karena itu terbentuklah sebuah Tim Narestu yang kompak dalam segala aspek dan kecepatan dalam bekerja.

Foto Team Narestu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

Dalam suatu organisasi yang paling menentukan adalah kinerja sumberdaya manusia. Jika sumberdaya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, maka kinerjanya akan menjadi semakin baik.

Karenanya diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Dimasa yang lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan atau disebut dengan pembinaan sumberdaya manusia. Secara bertahap cara itu mulai ditinggalkan, karena dinilai kurang mampu mengembangkan inovasi dan kreatifitas sumberdaya manusia.

Cara baru yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan sumberdaya manusia sekarang lebih dikenal denganpemberdayaan sumberdaya manusia, dengan pendekatan partisipasif yang melibatkan semua pihak yang terkait dengan perubahaan.

Pengertian Pemberdayaan

Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Pemberdayaan merupakan perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen yang dapat membantu menciptakan suatu lingkungan dimana setiap individu dapat menggunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi.

Pengertian pemberdayaan adalah menempatkan pekerja untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan. Sehingga para manager belajar untuk berhenti mengontrol, dan pekerja belajar bagaimana bertanggung jawab atas pekerjaanya dan bisa membuat keputusan yang tepat. Dengan demikian berarti memberi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realitas.

Pengertian lain menyatakan pemberdayaan adalah setiap proses yang memberikan otonomi yang lebih besar kepada pekerja melalui saling menukar informasi yang relevan dan ketentuan tentang pengawasan atas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja. Pemberdayaan merupakan kontinum antara keadaan pekerja yang tidak mempunyai kekuatan untuk mempertimbangkan bagaimana mengerjakan pekerja, sampai dengan keadaan

dimana pekerja memiliki kontrol sepenuhnya atas apa yang mereka kerjakan dan bagaimana

mengerjakannnya.

Dengan demikian, maka pemberdayaan adalah suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan cara memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab. Memberdayakan orang dapat dilakukan dengan cara memindahkannya dari posisi yang biasanya hanya melakukan apa yang disuruh, menjadi posisi lain yang memberikan kesempatan untuk lebih bertanggung jawab. Pemberdayaan dapat diawali dengan hanya sekedar memberikan dorongan kepada orang agar mau memainkan peran lebih aktif dalam pekerjaannya, sampai pada melibatkan mereka dalam mengambil keputusan atau tanggung jawab untuk menyelesikan pekerjaan tersebut.

Perlunya Pemberdayaan

Pemberdayaan diperlukan karena 2 hal, yaitu :

1)Karena lingkungan eksternal telah berubah sehingga mengalihkan cara bekerja

dengan orang di dalam organisasi bisnis.

2)Karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manager memandang orang

sebagai sumberdaya yang paling berharga.

Jadi, keamanan dan kesuksesan suatu organisasi lebih tergantung pada kecerdasan dan bakat sumberdaya manusianya. Karenanya setiap organisasi perlu mengembangkan kualitas sumberdaya manusianya dengan pendekatan parisipasif, memberikan kepercayaan kepada bawahannya.

Karenanya setiap organisasi perlu selalu mengembangkan kualitas sumberdaya manusianya dengan pendekatan partisipasif, memberikan kewenangan dan kepercayaan kepada bawahan.

Hambatan Terhadap Pemberdayaan

Banyak terdapat organisasi-organisasi yang gagal memperbaiki diri karena manager yang mempunyai kekuasaan untuk melakukan perubahan tidak peduli atas masalah yang dihadapi. Sementara itu orang yang berada di garis depan yang memahami persoalannya, tidak memiliki wewenang untuk melaksanakan atau melakukan sesuatu.

Acquire Blind Spots merupakan hasil dari hambatan informasi secara terus
menerus atau gagasan yang membantu member gambaran yang benar dari
masalah yang dihadapi.
2) Assumptions

Asumsi adalah suatu pandangan yang dilihat sebagai suatu kebenaran, tetapi belum dibuktikan. Dalam membuat keputusan bisnis, banyak asumsi harus dibuat karena tidak mungkin memiliki semua informasi. Organisasi biasanya membuat asumsi tentang pesaing, pelanggan, pemasok, teknologi, peraturan, kondisi ekonomi, dan aturan main dalam industry. Organisasi juga membuat asumsi tentang dirinya, kekuatan produk dan jasanya, dan kompetensi.

Beberapa asumsi dibuat berdasarkan analisis informasi yang dimiliki, sebagian lainnya berdasar pandangan kelompok dan lainnya pada pandangan pemimpin. Bahaya dari membuat keputusan berdasar asumsi adalah menyebabkan orang tidak mempertanyakan lagi, padahal kondisi lingkungan mungkin saja sudah berubah atau tidak sama dengan kondisi lingkungan sebelumnya.

3) Complacency
Complacency atau perasaan puas dengan dirinya sendiri adalah merupakan
perasaan aman yang dimiliki seseorang pada prestasinya, seperti tidak perlu khawatir
atau melakukan sesuatu tentang situasi yang dihadapi.

Orang yang mendapatkan kepuasan karena mencapai target yang ditetapkan manajer mungkin lebih termotivasi untuk melakukan target berikutnya. Tetapi orang yang merasa puas dengan kinerjanya, cenderung menganggap ringan dan karenanya mencapai hasil lebih rendah dari sebelumnya.

Lingkungan yang melahirkan complacency akan menghilangkan perasan urgensi akan perlunya perubahan dan perbaikan. Orang akan mengembangkan perasaan nyaman dengan status quo karena merasakan sukses organisasi. Sukses sering melahirkan complacency dan complacency merupakan titik awal kejatuhan

4) Habits

Habits atau kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan oleh orang dan

dilakukan berulang tanpa berpikir. Orang dengan kebiasaan tidak lagi mengukur tujuan dan manfaat dari tindakannya, mereka akan terus melakukan sesuatu dengan cara yang sama tanpa bertanya.

Banyak eksekutif melakukan tindakan berulang-ulang selama bertahun-tahun, sehingga lupa dengan tujuan sebenarnya. Mereka melanjutkan melakukan sesuatu dengan cara lama dan tidak produktif sebagai kebiasaan akan mencegah mereka untuk melakukan perubahan.

5) Attitude
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School menemukan adanya
4 (empat) faktor untuk sukses, yaitu kecerdasan, keterampilan, informasi dansikap.
Attitude atau sikap adalah persepsi yang dimiliki seseorang tentang sesuatu

dan hal itu mempengaruhi cara seseorang berperilaku. Seseorang dapat memiliki sikap positif atau negatif terhadap sesuatu, isu, masalah atau perubahan yang dibutuhkan.

Seseorang dengan sikap positif lebih mampu mencapai perubahan produktif dan keberhasilan dibandingkan dengan mereka yang bersikap negatif. Seseorang yang bersikap negatif akan menemukan alasan mengapa mereka tidak berubah dan hal ini akan menghindarkan mereka mencapai hasil produktif dan positif dalam pekerjaannya.

Penjelasan diatas menunjukkan betapa pentingnya untuk merubah pola pikir, menuju pada semangat membawa pembaharuan. Langkah yang dapat dilakukan untuk merubah pola piker seseorang adalah dengan : menghilangkan blind spots, melawan asumsi yang kurang benar, mengurangi perasaan puas pada diri sendiri, mematahkan kebiasaan yang tidak produktif, dan menanamkan sikap positif.

PATUH

PATUH

Eileen Rachman & Sylvina Savitri
EXPERD
One-day Assessment Centre

Dimuat di KOMPAS, 24 April 2010

Teman saya merasa tidak ‘cocok’ dengan atasannya. Ia mengatakan atasan sering tidak merespek dirinya, misalnya memarahinya di depan umum. Hubungan atasan-bawahan terasa tidak harmonis. Namun, tidak satu pun di antara kedua belah pihak, merasa bahwa ada yang salah dalam hubungan kerja mereka, padahal hubungan atasan-bawahan tersebut sudah berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hanya saja, tidak terasa adanya kata sepakat atau tepatnya kemesraan di antara mereka. Apakah kedua eksekutif ini berbeda persepsi atau apakah mereka memang tidak mempunyai “chemistry”?

Sedikit-banyak, hubungan yang tidak mesra antara atasan-bawahan pastilah akan mempengaruhi kinerja, juga ownership terhadap tugas dan tim. Lalu, siapakah yang bertanggung jawab untuk menjaga kemesraan? Banyak orang sering menafsirkan bahwa bawahan perlu menerka keinginan atasan. Demi mendapatkan nama baik di depan atasan, ada yang mengatakan bahwa bawahan harus datang lebih awal dari jam kerja atasan, juga pulang lebih belakangan dari atasan. Ada yang berpendapat, sebagai bawahan kita perlu menyampaikan berita yang baik-baik saja dan tidak menyampaikan kabar buruk ke atasan, karena menyampaikan kabar buruk malahan bisa merusak hubungan baik,”the messenger get killed”. Banyak juga yang berlindung dibalik birokrasi, misalnya tidak mendahului, mematuhi aturan alur komunikasi yang sangat baku dan hanya berbicara dengan atasan ketika atasan seolah-olah menghendaki situasi komunikasi tersebut. Sebaliknya, teman kerja yang berhasil mempunyai hubungan ‘dekat’ dengan atasan, sering dituduh sebagai pembisik, pencari ’muka’ dan dinilai tidak etis dalam melaksanakan hubungan kerja. Benarkah itu? Apakah hubungan ke atasan, leading-up, demikian rumitnya?

Profesionalitas ‘leading-up’

Teman saya meyakini faham “a good leader is a good follower”. Ia mengatakan bahwa individu di mana pun ia bekerja, dengan siapa dan untuk atasan mana pun, haruslah mengembangkan ‘sense of duty’. Bila kita menyadari bahwa kita tidak bisa punya pilihan lain kecuali menjalankan tugas, biasanya kita akan terlihat oleh atasan sebagai orang yang patuh pada misi dan visi perusahaan. Tugas kitalah untuk melaporkan kabar baik maupun kabar buruk. Tugas kitalah untuk berpikir keras mencari solusi. Tugas kitalah untuk berinisiatif, berkreasi dan berinovasi. Tugas kita jugalah untuk menginisiasi pembicaraan, memahami apa yang diinstruksikan, disampaikan, bahkan dirasakan atasan.

Dengan menyadari misi dalam pekerjaan, proses “leading-up” menjadi lebih mudah. Bahkan bila kemudian terlihat perbedaan cara kerja, pendapat dan persepsi, akan lebih mudah menyelesaikannya dengan komunikasi yang intensif. Teman saya yang bekerja di angkatan bersenjata pun setuju bahwa dalam ketentaraan yang birokrasinya sangat kental pun ada pembicaraan diskusi dan debat yang intensif antara atasan-bawahan yang perlu terjadi di luar suasana briefing. Intinya, sikap patuh akan menyamakan dan menyelaraskan tujuan masing-masing individu yang mengerti akan tujuan perusahaan.

Seorang ahli manajemen mengatakan bahwa justru bawahan yang merasa ‘comfortable’ dengan atasan yang seperti apapun, biasanya adalah orang yang berintegritas dan berwibawa. Bahkan kalau sampai ada kejadian di mana seorang atasan ‘salah jalan’ sekalipun, seorang bawahan yang berpegang teguh pada misi perusahaan, profesi dan pribadi pasti bisa memutuskan bagaimana bersikap yang seharusnya. Tidak perlu ragu apakah ia perlu menjadi “whistle blower” alias pembuka rahasia atau si penurut yang tidak berani berpendapat. Bawahan yang kuat menjaga prinsip dan berpegang pada misi perusahaan, biasanya tidak akan kehilangan respek baik dari bawahannya maupun dari atasannya, karena pada dasarnya sikap ini memancarkan kharisma dan kepemimpinan tersendiri.

Followership yang dinamis dan pemberani

Dalam keadaan ekonomi dan perkembangannya yang menuntut lebih sedikit manusia, lebih keras upaya dan lebih besar hasil, mengelola hubungan dengan atasan atau “managing up” menjadi sangat penting. Bukan untuk membuat diri kita ‘aman’ dan tidak di PHK, tetapi justru untuk kelincahan ‘memainkan’ peran dan kinerja sesuai dengan kehendak perusahaan. Seorang ahli manajemen mengatakan:”Stretch yourself. You need to go above and beyond the tasks assigned to you so that you can enhance your manager’s work”.

Pada intinya, “managing up” adalah kemampuan seseorang untuk memudahkan pekerjaan atasan. Tentunya dalam hal ini kita perlu mengupayakan kemampuan kita untuk mengendus dan menerka kapan atasan lebih memerlukan kita dan informasi apa yang ia butuhkan. Teman saya, yang sangat nyaman dengan posisinya sebagai asisten atasannya menyampaikan rahasia me-manage ke atas: “pertama tama kita perlu tahu bagaimana berpendapat, berbicara dan berargumentasi seperti atasan kita. Sebaliknya kitapun perlu meneriakkan pendapat professional kita sendiri dan bahkan menunjukkan bahwa semua tindakan kita adalah insiatif kita sendiri. Begitu kita merasa sekedar ‘orang suruhan’” maka kita terancam menjadi bawahan yang yang tidak berkinerja. Manajemen ke atas yang banyak didominasi dengan manajemen informasi dan ‘trust’, membuat kegiatan berpolitik kantor hampir-hampir tidak diperlukan lagi.

Hasil Interview

Pertanyaan² yang BIASANYA ditanyakan saat wawancara kerja:

1. Ceritakan tentang diri anda
Ini pertanyaan yang PALING SERING ditanyakan saat interview dan paling sering dijawab dengan salah.
Contoh jawaban yg kurang tepat:
Usia saya 21 tahun, lahir di Jogja, 1 Januari 1987. Anak ke 2 dari 5 bersaudara. Ayah saya pegawai negri, Ibu saya Ibu Rumah Tangga. Hobi saya jalan-jalan, nonton, dan baca komik.dst dst..

Yang tepat, jawablah dengan jawaban seputar your strengths and weaknesses point. Jangan cuma cerita yg bagus2 tentang diri loe karena nanti bisa dikira cuma talkin bullsh*t, ceritakan juga tentang kelemahan anda tapi dengan kemasan yang baik. COntohnya:
Saya orang yang optimis, pekerja keras, kreatif, dan punya inisiatif tinggi. Saya mampu bekerja secara independent maupun bekerja sama dalam tim. Kadangkala saya suka lupa akan hal-hal kecil, tapi untuk menutupi kelemahan saya itu, saya selalu menyiapkan notepad kecil untuk mencatat segala hal agar tidak lupa. (ini kelemahan yg dikemas dengan baik).

2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan anda sebelumnya?
Jawab dengan positif. Jangan jelek²in perusahaan loe sebelumnya, apalagi ngomongin kejelekan bos/supervisor/temen kantor.
Jawab dengan senyuman dan katakan hal-hal positif seperti “mencari kesempatan yg lebih baik untuk berkembang”, “mencari tantangan baru”, dan sejenisnya.

3. Apa pengalaman anda di bidang ini?
Kalo loe fresh graduate dan ngga punya pengalaman sama sekali, jawab aja dengan jujur. Tapi tambahkan statement bahwa loe adlh orang yang senang mempelajari hal-hal/tantangan baru dan seorang fast learner. Kalo loe ngga punya pengalaman di bidang itu (tp punya pengalaman di bidang lain), jawab aja senyambung mungkin.
Contoh: Loe ngelamar di bidang Marketing sementara pengalaman anda di Public Relation. Jawab aja kalau loe punya basic excellent communication skill sewaktu bekerja sebagai PR yang pastinya merupakan modal untuk berinteraksi/communicate with customers.

4. APa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?
Pertanyaan ini juga lumayan sering ditanyakan. That’s why sangat penting untuk melakukan background checking pada perusahaan yang loe lamar. Bergerak dibidang apakah perusahaan itu? Bagaimana pencapaiannya? Range Marketnya?, dll. Informasi tsb bisa didapatkan via internet, company website/profile, atau lebih bagus lagi dari “orang dalam” yg bekerja di perusahaan tsb.

5. Apakah anda sedang melamar di perusahaan lain selain disini?
Jawab dengan jujur, tp jangan bahas kelamaan. Tetap fokus pada interview loe yg skrg ini.

6. Kenapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Jawaban atas pertanyaan ini harus dipikirkan dulu dan juga harus didasari oleh “background checking” yg sudah loe lakukan ttg perusahaan tsb. Ketulusan menjawab bakal keliatan banget di pertanyaan ini. So, jawablah dengan jawaban yg berhubungan dengan tujuan karir anda jangka panjang.

7. Apakah anda ada kenalan di perusahaan ini?
Hati-hati ngejawab yg satu ini. Pada beberapa perusahaan tertentu ada kebijakan-kebijakan mengenai hal ini. So, kalo memang lowongan tersebut loe ketahui dari teman/keluarga, tanyakan dulu kepada mereka mengenai kebijakan di perusahaannya.

8. Berapa gaji yang anda inginkan?
Hohohoho.. this is the ultimate question of all! Intinya disini: jangan gila! Jangan langsung jawab: “5juta pak, 10 juta pak!”
Dan juga jangan malah malu-malu.. dan malah ngejawab “terserah bapak aja”.. Too Funny

Yang bener, sebelom ngejawab tarik napas dulu sebentar (seolah-olah pura² mikir).. lalu nanya balik:
“Maaf Pak, kalau boleh saya tahu, berapa range salary yang diberikan perusahaan ini untuk posisi ini?”
“Kalo untuk posisi ini biasanya sekitar 2 sampai 2,5 juta”
“Oh begitu. Begini Pak, kalau dari pihak saya, tentunya saya mengharapkan adanya peningkatan pendapatan dari pekerjaan saya yang sebelumnya.”
“Memang sebelumnya salary anda berapa?”
“(nah disinilah anda pasang ekspektasi gaji anda. Misalnya gaji anda sebelomnya 2jt, pastinya ngarepin lebih dong.. so mark-up sedikit jadi 2,5-3jt.. lebih boleh asal jangan gila)
Kalo casenya si interviewer ngga ngasih tau range gajinya.. yah terpaksa loe harus kasih range gaji yg loe pengen. Untuk penetapan range ini, pertimbangkan segi biaya transportasi, uang makan, tunjangan kesehatan, gaji sebelumnya, job description nantinya, plus referensi dr temen²/kenalan loe yang bekerja di bidang yg sama.

9. APakah anda bisa bekerja dalam tim?
Selalu jawab IYA. This will add your plus points. Jangan lupa siapin examples kalo ditanya buktinya apa.

10. Jika anda diterima bekerja disini, berapa lama anda berencana untuk bekerja?
Jangan pernah jawab spesifik: “Paling lama 2 taon aja Pak, soalnya blablablabl”. something like this should work: “Saya ingin bekerja untuk waktu yang lama. Atau selama kedua belah pihak merasa bahwa saya melakukan pekerjaan saya dengan baik”

11. Jelaskan mengapa perusahaan kami harus mempekerjakan anda?
Jawab dengan semangat, percaya diri, dan antusias. Ini kesempatan bagus untuk “ngejual” diri anda. Katakan hal2 positif ttg diri loe yang dibutuhkan perusahaan/bisa menunjang kemajuan perusahaan.
Berikan beberapa alasan termasuk skill, pengalaman, dan interest loe

12. Apa saja kekuatan diri anda? (Your greatest strength)
Kuncinya tetap berpikiran positif. Contoh2 yang bisa dipakai: kemampuan loe untuk me-manage skala prioritas, kemampuan loe untuk fokus pada pekerjaan, kemampuan loe untuk bekerja di bawah tekanan, kemampuan loe dalam pemecahan masalah, kemampuan loe dalam memimpin team, dll.

13. Apakah anda bersedia untuk bekerja lembur/bermalam/di akhir minggu?
Jawab sejujur-jujurnya

14. Apakah anda ada pertanyaan?
Selalu siapkan satu dua pertanyaan untuk menimbulkan kesan positif. Misalnya seperti seputar job description, ruang lingkup kerja, market perusahaan, dll.

Berikut ini pertanyaan yang kadangkala keluar saat Interview:

1. Menurut anda, apakah anda termasuk orang sukses?
Pertanyaan ini WAJIB dijawab IYA disertai dengan penjelasan singkat.
Misalnya: “Saya punya target dan tujuan² dalam hidup, dan saat ini saya sudah berada di dalam jalur pencapaian tujuan² tersebut. I’m on the right track!”

2. Apa penilaian rekan kerja anda tentang anda?
Nah kalo yang ini jangan ngarang.. karena kalo yg interview loe seorang psikolog, bakal ketauan banget ngibulnya. That’s why sebaiknya loe pernah nanya sama rekan kerja mengenai hal ini.
Ambil yang positif aja. COntohnya: “Teman saya di perusahaan saya yang sebelumnya selalu berkata bahwa saya adalah seseorang yang idealis dan perfeksionis dalam bekerja.”

3. Hal-hal apa yang anda lakukan selama setahun terakhir ini untuk meningkatkan kemampuan diri anda?
Sebaiknya sih jangan ngarang karena nanti akan dituntut buktinya. Pertanyaan ini bisa dijawab seperti ini: “Saya mengikuti seminar A, training B, banyak membaca buku pengembangan diri, ikut kegiatan sosial, ikut organisasi, dll”

4. Apakah anda pernah di PHK?
Jika tidak bilang tidak. Jika iya, jujur aja.. dan jawab dengan singkat tanpa ngejelek-jelekin perusahaan/mantan bos yg mem-PHK anda, dan juga jangan “menjatuhkan” citra diri loe secara terang2an.

5. Ceritakan mengenai pekerjaan impian anda
Jangan jawab jenis pekerjaan secara spesifik. Lebih baik tetap bersikap “umum” dengan jawaban seperti: Pekerjaan yang saya cintai, atmosfir lingkungan kerja yang mendukung, pekerjaan dimana saya bisa menyalurkan kreatifitas dan inovasi saya, dst.”

6. Mana yang lebih penting: uang atau pekerjaan?
Tidak ada jawaban yang lebih baik dari: “Uang selalu penting; tapi pekerjaan adalah yang terpenting”
Yah meskipun rada-rada muna,.. but hey.. that’s how things work..

9 Pertanyaan Saat Interview

TOP 9 Pertanyaan dalam wawancara dibawah ini ada 9 pertanyaan yang suka keluar pas waktu wawancara cari kerja, antara lain :

5 pertanyaan pertama adalah pertanyaan tradisional yang mudah dan bisa dipersiapkan. (hapalan).

1. Apa kelebihan kamu Jawaban (kira2):

– Saya mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi – Saya bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain

– Saya orang yang selalu bersemangat dan kreatif

– Saya bisa mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat.

2. Apa kelemahan kamu Jawaban (kira2):

– Saya mungkin terlalu perfesionis

– Kadang saya bekerja sampai lupa waktu

– Saya terlalu tegas dan tidak berkompromi dengan aturan. perhatiin jawaban diatas bisa merupakan positif juga, jadi memang strateginya gitu, kelemahan yang tersamar

3. Tiga dan Lima Tahun lagi apa harapanmu ?

– Saya berharap mendapatkan promosi ke posisi yang lebih baik

– Saya berharap tetap bekerja disini dan mendapatkan lebih banyak tanggungjawab.

4. Mengapa kamu meninggalkan pekerjaan lamamu ?

– Saya memerlukannya untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih besar.

– Banyak ide saya yang tidak diterima karena sistem kerja yang kaku – Pekerjaan lamaku tidak memungkinkan untuk promosi.

5. Apa yang sukai / tidak sukai di pekerjaan lamamu

– Saya suka suasana kerja yang kompak

– Saya kecewa karena kemungkinan berkembang sangat terbatas

– Saya suka bertemu dengan banyak orang baru

– Sistem perusahaan terlalu kaku dan menabukan perubahan

4 pertanyaan lanjutan merupakan pertanyaan yang menuntuk kreatifitas dan sulit dipersiapkan, pertanyaan2 diajukan untuk menilai bagaimana calon karyawan bersikap dalam pengalaman2 di masa lalu.

5. Berikan contoh kesalahan yang pernah kamu buat dan bagaimana kamu memperbaikinya ?

– Saya pernah memberikan refund yang salah kepada salah seorang customer, setelah menyadarinya saya berbicara dengan customer tersebut dan menjelaskan duduk perkaranya. lalu membatalkan cek pembayaran tersebut. 7. Sewaktu kamu mempunyai ide bagus, Apa ide tsb, dan bagaimana cara kamu ‘menjualnya’ ke atasan kamu ?

– Saya mempersiapkan tabel dan data berisi perbandingan apa yang dilakukan sekarang dengan ideku, yang mana menunjukkan lebih menguntungkan, saya menunjukkan ini kepada atasanku sehingga membuat dia senang. beberapa hari kemudian, ideku mulai dijalankan.

8. Ceritakan tentang waktu dimana etikamu dites ?

– Ada suatu waktu boss saya berniat memecat seseorang atas tuduhan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan. lalu saya berkata kepada bos, untuk mempertimbangkannya kembali karena orang tersebut bisa menguggat perusahan dan berkemungkinan besar menang, akhirnya bos membatalkan pemecatan tersebut. Dengan adanya peristiwa ini, saya juga tidak lama di perusahaan tsb.

9. Bila kamu memiliki deadline yang singkat padahal masih banyak pekerjaan yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan? Saya berusaha membagi beberapa tugas ke pada rekan2 saya, dan bekerja lembur sampai pekerjaan yang ditugaskan selesai pada waktunya.

— Point penting dalam wawancara :

– Persiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan2 yang mungkin muncul. – Jangan berbohong (boleh boong asal gak ketauan)

– berusaha membuat hubungan antara jawaban dengan pekerjaan yang kamu incar. – Tidak usah buru2 menjawab, pikirkan terlebih dahulu – Jangan mengkritik bos / perusahaan lamamu

– Ngomong dengan suara yang jelas dan penuh percaya diri

– Pake baju dan penampilan yang sopan dan rapi – Jangan telat

NEWS BANK

Laba Danamon Flat Rp 1

“STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN ( STUDI KASUS PADA BANK TABUNGAN NEGARA ) CABANG PADANG”.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN …… i
KATA PENGANTAR …… ii
DAFTAR ISI ….. iv
DAFTAR TABEL ….. vi
DAFTAR LAMPIRAN …. vii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah …… 1
1.2. Perumusan Masalah …… 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian …… 4
1.4. Metode Penelitian …… 5
1.5. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………. 6
BAB II : GAMBARAN UMUM BANK BTN CABANG PADANG
2.1. Sejarah Singkat Perkembagan BTN ………………………………………… 8
2.2. Struktur Organisasi ………………………………………………………………. 10
2.2.1 Organisasi Garis ………………………………………………………… 12
2.2.2 Organisasi Fungsional ………………………………………………… 12
2.2.3 Organisasi Garis dan Staf ……………………………………………. 13

BAB III : STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN STUDI KASUS PADA BANK BTN CABANG PADANG
3.1. Landasan Teori……………………………………………………………………..26
3.1.1 Pengertian Bank ………………………………………………………….26
3.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran Bank ………………………. 28
3.1.3 Produk Bank …………………………………………………………….. .29
3.1.4 Bauran Strategi Pemasaran …………………………………………. 30
3.2. Hasil Penelitian …………………………………………………………………….37
3.2.1 Strategi Pemasaran Tabungan Pada Bank BTN Cabang
Padang ……………………………………………………………………… 37
3.2.2 Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Pada BTN Cabang Padang ……………………………………………………………………… 42
3.3. Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat Pada BTN Cabang Padang ………………………………………………………………………………. 43
3.4. Strategi Pemasaran yang dilakukan Bank BTN Cabang Padang
3.4.1. Strategi Produk…………………………………………………………. 45
3.4.2. Strategi Harga ………………………………………………………….. 46
3.4.3.Strategi Lokasi ………………………………………………………….. 47
3.4.4. Strategi Promosi ……………………………………………………….. 48
3.4.5. Strategi People …………………………………………………………. 49
3.4.6. Strategi Proses ………………………………………………………….. 50
3.4.6. Strategi Customer Service ………………………………………… ..50

BAB IV : Penutup
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………. 52
4.2 Saran …………………………………………………………………………….. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan yang semakin tajam di pasar domestik maupun pasar Internasional. Masing-masing bank berlomba untuk menarik nasabah yang pada akhirnya nasabah mendapatkan keuntungan dari keadaan tersebut, karena itu dunia perbankan tidak mempunyai banyak pilihan kecuali meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan daya saing.
Peranan perbankan dalam era pembagunan yang terus menerus berlangsung ternyata amatlah penting untuk terus ditingkatkan, apalagi dalam era globalisasi sekarang ini. Kita melihat bahwa semua pembagunan yang dijalankan tiada maksud lain selain untuk membawa perubahan dan pertumbuhan yang fundamental dimana sektor perbankan akan menjadi dominan yang ditunjang oleh sektor dana pihak ketiga.
Dimana Bank telah dikenal sejak tahun 2000 SM, asalnya berdiri bank di Babilonia dimana kegiatan pada saat itu dengan meminjamkan emas & perak yang dinamakan Temple of Babylon pada tahun 500 SM di Yunani disebut Steer. Bank berasal dari kata Banco bahasa Italia perbankan atau segala sesuatu yang menyangkut dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatannya.
Sejarah telah mencatat bahwa tumbuhnya bank-bank pemerintah Indonesia ini tidak terlepas dari masa perjuangan negara Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan. Dua masa penjajahan yang masih sangat jelas kita ingat adalah masa penjajahan belanda dan jepang. BTN sebagai salah satu bagian yang tak terpisah dari bank milik pemerintah, tidak lepas dari masa perjuangan itu.
Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalananya dalam mengukir sejarah dengan segala prestasi yang dimilikinya telah membuktikan peranya dalam menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembagunan disegala bidang diseluruh tanah air tercinta, Indonesia.
Langkah-langkah yang diambil dalam rangka meningkatkan pengerahan dana adalah perluasan jaringan keuangan dan perbankan keseluruh wilayah Indonesia dan diversifikasi sarana pengerahan dana. Upaya tersebut antara lain meliputi kemudahan pembukaan kantor bank, pemberian izin pembukaan kantor cabang, lembaga keuangan, dan perluasan penyelengaraan tabungan bagi semua bank melalui diversifikasi sarana pengerahan dana. Salah satunya pembukaan kantor Cabang BTN di Padang.
Menurut Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dalam rangka intensifikasi penghimpun dana masyarakat, perlunya pemanfaatan sarana-sarana penghimpun dana yang telah ada, seperti, Tabungan Batara, Tabungan e’BataraPos, Tabungan Batara prima, Tabungan Haji Nawaitu, dan tabungan-tabungan lainya.
Dalam membudayakan kebiasaan menabung, khususnya untuk meningkatkan jumlah penabung, tetap akan ditingkatkan upaya intensifikasi penggalian dana melaui tabungan di sekolah-sekolah, dikalangan pramuka dan dikalangan pegawai. Berbagai usaha promosi melaui media penerangan, seperi radio, televisi, dan berbagai pameran, akan ditingkatkan pemberian insentif kepada penabung misalnya dalam bentuk perolehan hadiah yang menarik juga akan ditingkatkan. Usaha pengerahan dana melalui tabungan tersebut akan didukung dengan memperbanyak jumlah bank penyelengara maupun dengan pengembangan sarana.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya diatas, Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Padang menggunakan strategi pemasaran yang dilakukan dengan beberapa Elemen Marketing Mix yaitu: product, price, place, promotion, people, process, customer service.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah penelitian dengan judul : “STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN ( STUDI KASUS PADA BANK TABUNGAN NEGARA ) CABANG PADANG”.

BAB II
GAMBARAN UMUM PT. BTN (PERSERO) CABANG PADANG

2.1 Sejarah Singkat Perkembangan BTN
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK. Yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar–besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah R.I. menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI) tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang. Karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949). Nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN R.I. Sejak kelahiranya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS R.I. lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadiaan bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkanya Undang–Undang Darurat No.9 th. 1950 tanggal 9 Febuari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANKIN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan Undang–Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan Undang – Undang No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan Undang – Undang No.20 tahun 1968 tanggal 19-12-1968 yang sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendiriaan POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976. Karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dan UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN, berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers. Pemerintah melalui Mentri BUMN dalam surat Nomor S-544/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam sebuah organisasi, karena berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di dalam struktur organisasi terlihat jelas pembagiaan wewenang, tugas dan tanggung jawab personil dalam perusahaan. Adapun pengertian organisasi menurut Siagian (2000 : hal 20) ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai suatu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau kelompok orang yang disebut pimpinan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dalam suatu organisasi yang sehat, tiap bagian haruslah menjalani fungsinya dengan disiplin dan teratur. Efisiensi yang tercipta karena hubungan yang timbal balik ini akan memberikan perbandingan yang baik antara kerja yang dilakukan dengan hasil yang dicapai. Pengertian struktur organisasi menurut Handoko (2001 : hal 54) adalah organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan di antara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin komplek pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.
Jadi struktur organisasi pada suatu perusahaan merupakan faktor yang menentukan kegiatan perusahaan terutama dalam melaksanakan tugas yang dibebankan, pendelegasiaan kekuasaan di dalam perusahaan dan pengaturan-pengaturan hubungan antara anggota yang terlibat dalam organisasi atau perusahaan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Besar kecilnya struktur organisasi perusahaan ditentukan perusahaan dengan kata lain semakin besar perusahaan maka akan semakin komplek, begitu pula sebaliknya.
Untuk mengetahui batas dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing-masing anggota organisasi tersebut, menurut Flippo (2001 : hal 107) dapat dilihat dari tipe-tipe organisasi yang dianut oleh perusahaan tersebut :
2.2.1. Organisasi Garis
Disini setiap bawahan hanya mendapat perintah atau pengawasan dari seorang atasan, sehingga yang dikerjakan oleh bawahan menjadi jelas. Dalam hal ini masing-masing orang mempertanggungjawabkan pekerjaannya hanya pada satu orang atasan.
Kebaikan dari organisasi garis adalah :
a. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
b. Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan sebab tidak perlu membicarakan dengan orang lain.
c. Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
d. Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
Keburukan dari organisasi garis adalah :
a. Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
b. Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi petugas sehingga kurang efisien.
c. Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.
2.2.2. Organisasi Fungsional
Dalam sistem organisasi fungsional ini, masalah pembagiaan pekerjaan sangat diperhatikan dan bawahan menjadi pedoman yang dipertahankan dengan segala tanggung jawab, sebab itu atasan dispesialisasikan untuk melakukan suatu tugas tertentu dari sekian banyak tugas dalam kegiatan perusahaan. Dalam hal ini atasan hanya dapat memberikan perintah pada bawahannya sesuai dengan, namun setiap atasan dapat memerintahkan setiap pegawai yang berkedudukan lebih rendah darinya.
Kebaikan dari organisasi fungsional adalah :
a. Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasiaan antara tugas dan keahliannya.
b. Tugas dari para manager menjadi lebih ringan dengan adanya pembagiaan tugas.
Keburukan dari organisasi fungsional adalah
a. Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
b. Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
c. Kesulitan-kesulitan tidak dapat secara cepat diatasi.
d. Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manager.
2.2.3. Organisasi Garis dan Staf
Dalam sistem organisasi garis dan staf, yang memberikan perintah hanyalah pimpinan saja sedangkan staf hanya sebagai pembantu pimpinan dalam hal tugas perencanaan. Tipe organisasi ini umumnya terdapat pada perusahaan besar dan punya karyawan banyak serta adanya spesialisasi yang beraneka ragam. Pada tipe ini, pimpinan mengadakan pendelegasiaan wewenang kepada staf menurut bidangnya masing-masing. Para staf tidak diharuskan menyampaikan usul perintah kepada bawahan, sehingga terjaminlah suatu disiplin kerja karena terhindarnya kesimpangsiuran perintah yang diterima bawahan.
Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah :
a. Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
b. Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
c. Staf dapat mendidik para petugas.
d. Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.

Keburukan dari organisasi garis dan staf :
a. Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan meneger pada bagian yang bersangkutan .
b. Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.
c. Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
Dengan memperhatikan struktur organisasi diatas maka dapat dikatakan bahwa bentuk yang dipakai Bank Tabungan Negara Cabang Padang adalah struktur organisasi garis karena tugas dan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan berada pada satu tangan dan garis berwenang langsung dari pimpinan kepada bawahan. Untuk lebih jelasnya bentuk daripada struktur organisasi Bank Tabungan Negara Cabang Padang dapat dilihat pada gambar 2. 1
Dari Gambar Struktur organisasi Bank BTN Cabang Padang tersebut dapat dilihat tugas dan wewenang masing-masing antara lain :
Dewan komisaris
Komisaris Utama : Dono Iskandar Djojosubroto
Komisaris Anggota : Daryono Rahardjo
Mas’ud Machfoedz
Direksi
Direktur Utama : Kodradi
Direktur : Soeryanto
Fatchudin
Iqbal Latanro
M. Badruszaman
Siswanto
Branch Manager BTN Padang : Mangku M. Mazani
Jumlah Pegawai Tetap :
Pria : 36 Orang
Wanita : 29 Orang
Jumlah Tenaga Ousourching :
Pria : 29 Orang
Wanita : 1 Orang
Jumlah Kantor Kas : 2 (dua) buah
1. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membuat rencana kerja PT. BTN ( Persero )
b. Membuat dan menyampaikan laporan neraca bulanan dan daftar laba/rugi kepada Dewan Pengawas.
c. Menyetujui atau menolak permohonan kredit yang telah diproses bagian pemberian kredit.
d. Melakukan pendekatan dengan instansi pemerintah, tokoh masyarakat, para perantau, dan lain-lain.
e. Mengikuti rapat-rapat yang diadakan di kecamatan maupun kabupaten.
f. Mengadakan rapat dengan dewan pengawas dua bulan sekali.

2. Direktur
Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memeriksa transaksi pada unit kerja.
b. Mengatasi dan mengontrol kegiatan operasional setiap kali kegiatan.
c. Mengatur pengeluaran kas untuk keperluaan kantor.
d. Memeriksa laporan kerja, seperti : neraca laporan laba/rugi, dan transaksi-transaksi setiap hari.
e. Dua kali seminggu mengadakan pemeriksaan tentang keadaan kas yang di lakukan bersama-sama dengan teller.
f. Mencek tunggakan kredit di bagian administrasi.
3. Satuan Pengawas Intern
Tugas Satuan Pengawas Intern :
a. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja anggran belanja dan anggaran pendapatan bank.
b. Memeriksa serta mencocokan kebenaran transaksi yang terjadi pada setiap unit kerja.
c. Memberikan laporan hasil pemeriksaan yang diperoleh kepada direktur.
4. Bagian Operasional
Bagian Operasional bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito serta melakukan kegiatan administrasinya. Didalam melaksanakan tugasnya, Bagian Operasional dibantu dan membawahi Bagian Umum, Customer Sevice, Kasir, Pembukuan, Bagian Umum.

5. Bagian Kredit ( Loan Service )
Bagian Kredit bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai kredit serta melakukan penagihan dan pengawasan kredit yang telah disalurkan. Didalam tugasnya, Bagian Kredit dibantu dan membawahi Administrasi Kredit, Account Officer, dan Collector (penagihan).
6. Bagian Dana
a. Melakukan pendekatan dan pembinaan hubungan dengan masyarakat luas, lembaga/instansi, pemerintah/swasta dan sekolah-sekolah dalam rangka promosi, pemasaran produk-produk bank.
b. Melakukan penarikan dan kegiatan antar jemput dari bank ke deposan/penabung serta memotivasi calon dan atau deposan/penabung untuk menempatkan, mempertahankan dan meningkatkan nominal dananya di bank.
c. Membuat dan memberikan laporan secara periodik menyangkut mutasi tabungan dan deposito hasil penarikan dilapangan.
7. Customer Service
a. Memberikan pelayanan informasi kepada nasabah, berkaitan dengan permohonan pembukaan rekening tabungan, deposito dan kredit serta memberi pelayanan kepada relasi bank lainnya.
b. Membuat daftar mutasi harian tabungan, deposito, dan cicilan pinjaman yang diberikan dan pendapatan bunga.
c. Memberikan pelayanan untuk pembukaan rekening tabungan, deposito dan registrasinya dalam buku tabungan serta memberikan pelayan untuk penukaran /penggantian buku tabungan yang telah penuh, hilang/rusak dan penutupan rekening sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Melakukan pendebetan atas rekening tabungan deposito untuk keperluan angsuran/pelunasan kewajiban debitur dan hal lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Menerima dan atau meneruskan surat/dokumen masuk dan atau keluar dari bank ke alamat yang dituju, termasuk surat-surat/dokumen intern perusahaan.
f. Membuat laporan secara berkala :
1) Deposito yang akan jatuh tempo
2) Laporan penerimaan tabungan, deposito, realisasi penerimaan angsuran kredit berikut penerimaan bunganya.
g. Menata berkas-berkas/ dokumen yang berkaitan dengan bidang jasa nasabah.
8. Teller
a. Membuka / menutup Vault (Khasanah) dan brankas
b. Melayani, mencatat/membukukan setiap transaksi kas dan meneruskan bukti transaksi tersebut kepada bidang accounting secara bertahap untuk setiap hari kerja bersangkutan.
c. Mengajukan permohonan penambahan /pengurangan kas kepada Direktur Utama bila terjadi kekurangan/kelebihan kas sesuai dengan batas wewenang yang diberikan.
d. Memberikan informasi kas menjelang jam tutup kas kepada Direktur Utama serta membuat mutasi kas pada hari bersangkutan.
e. Mensortir dan mengklasifikasikan pecahan mata uang tersebut dan mencocokannya dengan daftar posisi kas yang dibuat pada hari yang bersangkutan.
f. Membuat berita acara apabila terjadi terjadi selisih kas sesuai dengan batas yang ditentukan dan melaporkannya kepada Direktur Utama.
g. Mengembalikan sisa kas ke dalam brankas setelah jam tutup kas pada hari bersangkutan
9. Pembukuan
a. Memberikan informasi kepada pimpinan atau transaksi yang termuat yang dibukukan dalam neraca.
b. Memeriksa, menyusun dan membukukan kedalam buku jurnal, buku besar, daftar laba / rugi, berita acara harian atas semua transaksi yang terjadi.
10. Bagian Umum
a. Membuat, mengagendakan, mengarsip surat-surat atau dokumen perusahaan lainnya, kecuali yang berkaitan dengan kredit.
b. Membuat daftar/melakukan penyusutan atas harta tetap dan inventaris kantor.
c. Melayani kebutuhan karyawan menyangkut barang-barang cetakan maupun alat-alat tulis dan kebutuhan kerja lainnya, serta memonitor dan mengadministrasikan setiap penambahan dan pengurangan serta peminjaman inventaris kantor.
d. Membuat warkat/slip biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan nota pemindahbukuan tabungan, deposito dan kredit.
e. Mengatur lay out kantor, mutasi atau rotasi jabatan untuk kelancaran mekanisme kerja serta untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas kerja karyawan.
f. Membuat dan memonitor daftar hadir karyawan serta melakukan pengamatan pencatatan dan evaluasi terhadap produktifitas, kreatifitas dan disiplin kerja karyawan untuk menetapkan berbagai kebijaksanaan dibidang personalia.
g. Membuat daftar gaji, tunjangan-tunjangan dan pemotongan gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mendistribusikan gaji kepada masing-masing karyawan.
h. Membuat dan menyampaikan laporan-laporan secara berkala
1) Laporan mutasi office implies
2) Laporan penyusutan investasi dan harta tetap
3) Laporan absensi karyawan
11. Account Officer
a. Membina hubungan baik dengan masyarakat luas, lembaga/instansi pemerintah dan swasta serta sekolah-sekolah dalam rangka mempromosikan dan memasarkan produk bank.
b. Melakukan kunjungan terhadap calon dan atau debitur serta pihak lainnya, dalam rangka :
1) Observasi usaha masyarakat yang produktif/potensial untuk dikembangkan dan atau dalam rangka menghimpun dana.
2) Observasi / survey atas kondisi usaha, jaminan kredit dan pengumpulan informasi/data-data sehubungan dengan calon debitur.
3) Melakukan monitor dan pembinaan terhadap usaha debitur, penagihan atas tunggakan kredit serta mempelajari kendala-kendala yang dihadapi debitur dan mengupayakan jalan keluarnya.
c. Melakukan kegiatan wawancara dalam rangka pengumpulan data/informasi langsung dari calon debitur serta mempelajari, meneliti dan menganalisa permohonan kredit, kondisi keuangan usaha dan keabsahan surat-surat yang dilampirkan.
d. Membuat memorandum/proposal kredit yang disidangkan serta membacakan keputusan kredit berikut penjelasan pasal-pasal yang dimuat dalam perjanjian hutang dan lampiran-lampirannya terhadap calon debitur.
e. Membuat dan menyampaikan laporan secara periodik kepada direktur atas permohonan dan realisasi kredit, hasil penagihan tunggakan kredit, penyelesaian kredit-kredit bermasalah dan hasil penghimpunan tabungan/ deposito berjangka.
12. Administrasi Umum
a. Memeriksa kelengkapan permohonan kedit yang akan disidangkan dan mempersiapkan media-media sesuai dengan persetujuan atau putusan kredit oleh pihak yang berwenang serta melakukan registrasi dan pengarsipan berkas/dokumen kredit.
b. Mencatat/membukukan setoran debitur ke dalam kartu pinjaman, melakukan monitoring atas tata tertib angsuran serta membuat, membalas, mengagendakan dan mengarsip seluruh suarat-surat sehubungan dengan kredit.
c. Membuat dan menyampaikan daftar/laporan-laporan secara berkala, baik laporan untu intern perusahaan maupun untuk ekstern perusahaan.
BAB III
STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN
( STUDI KASUS PADA BANK TABUNGAN NEGARA )
CABANG PADANG

3.1. Landasan Teori
3.1.1. Pengertian Bank
Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank merupakan industri yang dalam kegiatannya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dijaga.
Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang – Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang perbankan :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Berdasarkan definisi mengenai bank maka dapat dinyatakan fungsi bank adalah sebagai berikut :
a. Penghimpunan dana masyarakat
b. Sebagai lembaga pemberi kredit
c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran uang
Dari pengertian diatas terlihat usaha bank tidak hanya terarah pada semata-mata dana untuk mencari keuntungan perusahaan tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab bank dalam rangka mewujudkan cita-cita negara mencapai masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari bank tidak boleh terlepas dari kegiatan pembangunan.
Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank yang paling penting, tanpa dana bank tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak dapat berfungsi sama sekali. Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki ataupun yang dikuasai bank tidak berasal dari bank itu sendiri, tapi juga dari orang lain, uang pihak lain yang “dititipkan” pada bank dan sewaktu-waktu akan diambilnya kembali baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur.
Menurut Siamat (1993 : hal 99), dana bank dilihat dari sumbernya dapat dibedakan antara dana ektern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. Sedangkan menurut Sinungan (1993 : hal 84), dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut :
1. Dana pihak kesatu
Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham.
2. Dana pihak kedua
Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar.
3. Dana pihak ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat. Sesuai dengan batasan masalah pada bab sebelumnya, maka hanya dana pihak ketiga saja yang akan dibahas lebih lanjut.
Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleb bank yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainya, selain itu dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainya seperti hadiah, ATM dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlah yang tidak terbatas, baik berasal dari perseorangan (rumah tangga), perusahaan maupun lembaga masyarakat lainya. Sedangkan kerugianya adalah biayanya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga atau biaya promosi.
3.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran Bank
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelangganya akan terpenuhi. Oleh karena itu bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasaranya secara terpadu dan terus melakukan riset pasar. Pemasaran harus dikelola secara profesional inilah yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank.
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank menurut Kasmir (2003 : hal 169) adalah :
”Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa–jasa keuangan lainya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya”.
Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk tabungan dan atau jasa-jasa bank lainya. Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencananaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran bank diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya.
3.1.3. Produk Bank
Produk bank merupakan instrumen atau perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.
Produk yang dibeli bank berada pada sisi pasiva yang merupakan penghimpunan dana. Dana-dana yang termasuk produk bank (BTN) berasal dari tabungan masyarakat yaitu :
Menurut Undang-Undang R.I. No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang R.I. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan :
“ Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

Secara umum tabungan merupakan salah satu kegiatan jasa perbankan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa penyimpanan uang. Tabungan tersebut tidak memiliki ketetapan jangka waktu. Maksud penyimpananya adalah menabung, oleh sebab itu frekuensi pengambil alihanya sangat rendah. Setoran untuk tabungan umumnya juga dalam jumlah yang relatif kecil karena berasal dari sebagian pendapatan yang disisihkan untuk ditabung. Biasanya tabungan merupakan salah satu sarana promosi bagi pemerintah agar masyarakat melakukan penghematan dengan cara menabung, oleh karena itu penabung lebih banyak terdiri dari perorangan.
3.1.4. Bauran Strategi Pemasaran
Bauran strategi pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Oleh karena itu setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainya.

Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix adalah :
1. Strategi Produk (Product)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelangan. Artinya apa pun wujudnya, selama itu dapat memenuhi keinginan pelangan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.
Menurut Simorangkir (1992) yang dikutip Dendrawijaya (2001 : hal 72), Produk perbankan adalah instrumen atau perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.
Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing. Selain itu, kelengkapan jenis produk bank yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank itu sendiri. Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik sehingga untuk memproleh produk bank, nasabah cukup mendatangi satu bank saja.
Dalam strategi produk bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik . Atau bank pun dapat menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan motto yang dibuat semarak mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.
Strategi produk merupakan strategi pemasaran lainnya. Yang perlu diperhatikan dalam strategi produk ini adalah mengembangkan produk baru, hal ini harus dilakukan karena persaingan antar bank yang semakin ketat disebabkan nasabah sudah cukup kritis dan pandai membandingkan-bandingkan produk bank yang satu dengan yang lainya.
2. Strategi Harga ( Price )
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Dalam perbankan penetapan harga adalah penetapan tingkat suku bunga yang terdiri dari bunga simpanan dan bunga kredit. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah.
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut ( Kasmir 2003 : hal 198 ) :
1) Untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.
2) Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
3) Untuk Memperbesar Market Share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
4) Mutu Produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
5) Karena Pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuanya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing.
3. Strategi Lokasi ( Place )
Penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.
Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank.
4. Strategi Promosi ( Promotion )
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Kasmir ( 2003 : hal 213 ) menyatakan bahwa ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya yaitu :
1) Periklanan ( Advertising )
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Pengunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti koran, majalah, televisi, radio atau media lainya.
2) Promosi Penjualan ( Sales Promotion )
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan, oleh karena itu agar nasabah tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.
3) Publisitas ( Publicity )
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, kuis serta kegiatan lainya melalui berbagai media. Kegiatan ini dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
4) Penjualan Pribadi ( Personel Selling )
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi.
5. People
Merupakan tipe kualitas dan kuantitas orang yang terlibat dalam pemberian jasa. Dalam pemasaran jasa, people yang berfungsi sebagai pelayanan jasa (service provide) sangat mempengaruhi kualitas yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas yang terbaik, petugas atau pegawai bank harus diberi latihan, sehingga ia menyadari betapa pentingnya mereka, sehingga dapat memberikan kepuasan maksimum kepada nasabah.
6. Proces
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal kerja, mekanisme, aktivitas produk dan jasa bank yang disampaikan kepada nasabah, prosedur pelaksanaan, mekanisme kerja. Alur pelayanan nasabah dan hal-hal lain yang bersifat rutin.
7. Customer Service
Merupakan aktivitas untuk memberi waktu dan tempat (time and place) termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi dan sesudah transaksi. Kegiatan sebelum transaksi dan setelah transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi tersebut.
3.2 Hasil Penelitian
3.2.1. Proses Pemasaran Tabungan Pada Bank BTN Cabang Padang.
Sebagai suatu lembaga keuangan, tanpa dana merupakan darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat berfungsi sama sekali. Menurut Siamat (1993: hal 84), dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu–waktu akan diambil kembali, baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur.
Dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang paling besar yang dapat dihimpun melalui produk-produk tabungan yang ditawarkan oleh PT. BTN Cabang Padang . Sehingga dalam menghimpun produk-produk tabungan tersebut PT. BTN Cabang Padang perlu melakukan kegiatan pemasaran produk tabungan kepada masyarakat, dengan harapan PT. BTN Cabang Padang dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini.
Untuk itu, PT. BTN Cabang Padang harus meningkatkan mutu pelayanan dan meyediakan ragam produk tabungan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Sehingga nasabah merasakan manfaat dan keutungan yang diproleh dari produk-produk tabungan tersebut. Produk–Produk tabungan yang ada pada PT. BTN Cabang Padang antara lain berupa :
1) Tabungan eBatara Pos
Tabungan e’Batarapos merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselengarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia ( Persero ) melalui seluruh loket Kantor Pos yang telah On-line diseluruh Indonesia.
Dengan menabung ditabungan e’Batarapos, dana anda akan tersimpan lebih aman, mendapatkan bunga yang menarik dan nikmati berbagai manfaat dan fasilitas lainya.
Fasilitas yang dapat diperoleh oleh nasabah adalah :
a) Mendapat bunga yang dihitung secara harian
b) Dapat digunakan untuk pembayaran berbagai tagihan seperti : angsuran KPR, Telkom , PLN, Handphone Pasca bayar, Pembelian Pulsa isi Ulang
c) Dapat bertransaksi di seluruh loket Kantor Pos On-Line dan seluruh outlet Bank BTN.
Persyaratan :
a) Perorangan ataupun Lembaga / Perusahaan
b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia
c) Melampirkan Fotocopy KTP atau identitas lainya
d) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.
e) Pembukan tabungan dilakukan di loket kantor Pos On-line.
2) Tabungan Batara
Tabungan Multiguna yang aman untuk dana Anda dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat
Manfaat :
a) Mendapatkan kartu ATM BATARA
b) Dapat bertransaksi di seluruh ATM BTN
c) Dapat bertransaksi di seluruh ATM Bank pemerintah lainya yang berlogo link
d) Dapat dipergunakan sebagai kartu debit
e) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang (secara on-line real time)
f) Bunga bersaing
g) Fasilitas rekening bersama ( Joint Account )
h) Fasilitas Auto Debit untuk pembayaran KPR, PLN Telkom dan tagihan Telepon Selular.
i) Fasilitas Auto Transfer/ transfer antar rekening
j) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung perorangan.
Persyaratan
a) Penabung perorangan atau lembaga
b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing
c) Fotocopy KTP atau KITAS / Paspor untuk WNA
d) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.

3) Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Prima merupakan salah satu jenis tabungan yang ada pada PT. BTN Cabang Padang.
Fasilitas yang dapat diproleh oleh nasabah adalah
a) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua Kantor Cabang (secara on-line real time )
b) Bunga bersaing
c) Fasilitas rekening bersama ( Joint Account )
d) Memproleh Bonus bunga apabila tidak menarik dana selama 2 bulan
e) Memproleh fasilitas poin reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah langsung
f) Memproleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung perorangan.
Persyaratan :
a) Penabung perorangan atau lembaga
b) Melampirkan foto copy KTP atau identitas lainya
c) Setoran awal minimal
d) Perorangan : Rp 2.000.000,-
e) Lembaga : Rp 5.000.000,-
f) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.
4) Tabungan Haji Nawaitu
Tabungan yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
Manfaat :
a) Memproleh nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji
b) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket Bank BTN
Persyaratan :
a) Penabung perorangan
b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia
c) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas lainya
d) Setoran awal minimal Rp. 1.000.000
e) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening
f) Pembukaan rekening dilakukan diloket bank BTN yang terhubung dengan Siskohat.
3.2.2 Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Pada BTN Cabang Padang
1) Calon nasabah datang menghadap petugas dan menyatakan maksudnya untuk membuka rekening tabungan baru.
2) Petugas menjelaskan bentuk tabungan yang ada berikut dengan persyaratannya dan selanjutnya minta persetujuan calon nasabah (jika setuju nasabah diminta untuk mengisi permohonan yang telah disediakan PT. BTN Cabang Padang dan menyerahkan kartu identitasnya untuk dicatat nantinya pada speciment ).
3) Calon nasabah menyatakan persetujuannya, mengisi blanko permohonan dan menyerahkan kartu identitasnya kepada petugas untuk dicatat.
4) Petugas memeriksa pengisian blanko permohonan dan keabsahan kartu identitas nasabah. Selanjutnya mempersiapakan dan meminta nasabah untuk mencantumkan contoh tanda tangannya pada speciment.
5) Nasabah mencantumkan contoh tanda tangan nasabah yang bersangkutan dan mencatakan data kartu identitas nasabah yang bersangkutan pada blanko speciment tersebut, menyiapkan nomor rekening dan buku tabungan baru untuk nasabah yang bersangkutan dan minta nasabah menyetorkan setoran awalnya melalui teller dengan menggunakan slip setoran.
6) Nasabah menyetorkan setoran awalnya melalui teller, dengan mengunakan slip penyetoran.
7) Teller menerima setoran dari nasabah sejumlah yang tercantum pada slip setoran, mencantumkan parafnya pada slip setoran dimaksud dan kemudian menyerahkan kembali slip setoran itu kepada petugas.
8) Petugas mencatatkan setoran nasabah tersebut pada buku tabungan dan rekening tabungan melalui program / aplikasi komputer dan kemudian setelah memarafnya menyerahkan berkas pembukaan tabungan baru ini (permohonan), kartu identitas nasabah, speciment, buku tabungan dan slip setoran kepada pejabat untuk minta persetujuan.
9) Pejabat mengamati dan memeriksa semua berkas diatas dan jika setuju langsung memberikan persetujuan, dengan mencatumkan tanda tanganya pada speciment dan nasabah. Kemudian menyerahkan kembali berkas dimaksud kepada petugas.
10) Petugas menyerahkan buku tabungan dan kartu identitas tadi kepada nasabah/penabung, menyimpan berkas tabungan baru dan mengumpulkan slip setoran untuk nantinya direkap dan dijilid sebagai bukti pembukuan pada hari yang sama.
3.3 Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat Pada BTN Cabang Padang
Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada ditengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Dana dari masyarakat yaitu dana yang berasal dari luar bank yang dipercayakan oleh masyarakat atau nasabah yang sewaktu-waktu dapat ditarik.
Pada PT. BTN (Persero) Cabang Padang sumber dana dari masyarakat hanya berupa tabungan dan deposito. Untuk mengetahui sejauh mana dana masyarakat yang diproleh oleh BTN Cabang Padang dapat dilihat pada tabel 3. 1 dibawah ini :
Tabel 3.1
Perkembangan Jumlah Tabungan
PT. BTN ( Persero ) Cabang Padang
Tahun 2005 – 2007
(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun 2005 Tahun2006 Tahun2007 Jumlah
Batara Umum 54.983 62.694 72.931 190.608
Tab.Haji 195 366 21.080 21.641
Batara Prima 18.914 17.249 25.009 61.172
e’Batara Pos 146.378 169.718 212.875 528.971
Sumber : PT. BTN Persero Cabang Padang
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dana dalam bentuk tabungan Batara Umum pada tahun 2005 jumlahnya Rp 54.983.000.000 dan tahun 2006 meningkat Rp 7.711.000.000 atau sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat kembali menjadi Rp 10.237.000.000,-atau 56.3 %
Dana dalam bentuk Tabungan Haji pada tahun 2005 jumlahnya 195.000.000,- dan tahun 2006 meningkat Rp 171.000.000,- sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat kembali menjadi Rp 20.714.000.000,-
Dana dalam bentuk Tabungan Batara Prima pada tahun 2005 jumlahnya Rp 18.914.000.000,- dan tahun 2006 turun Rp 1.665.000.000,- sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat menjadi Rp 7.760.000.000 ,- atau 44,6%.
Dana dalam bentuk tabungan e’BataraPos pada tahun 2005 jumlahnya Rp 146.378.000.000,- dan tahun 2006 meningkat Rp 23.340.000.000,- sedangkan pada tahun 2006 ke 2007 meningkat menjadi Rp 43.157.000.000,- atau 45.31%
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tabungan yang berhasil dihimpun paling banyak dari tahun ke tahun adalah tabungan e’Batara Pos. Hal ini disebabkan oleh promosi–promosi yang dilakukan oleh PT. BTN (Persero) Cabang Padang, yang menarik perhatian masyarakat serta juga karena timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti menabung di bank dari pada menabung atau menyimpan uang dirumah sendiri, dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya kecurian.
3.4. Strategi Pemasaran Tabungan Yang Dilakukan PT. BTN (Persero) Cabang Padang
Kegiatan pemasaran sudah merupakan kebutuhan utama dan suatu keharusan bagi dunia perbankan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga berkembang dan mendapatkan laba. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang diberi waktu kewaktu semakin meningkat. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada pengelolaan yang harus dilakukan secara profesional sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan.
Oleh sebab itu, diperlukan suatu strategi pemasaran tabungan yang dapat menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT.BTN Cabang Padang, yaitu sebagai berikut :
3.4.1 Strategi Produk
Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi, sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik. Dalam hal ini Bank BTN Cabang Padang telah melakukan berbagai strategi produk agar memiliki keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan produk pesaing. Bank BTN Cabang Padang telah menciptakan sendiri produk tabungan seperti Tabungan e’BataraPos, Tabungan Batara, Tabungan Batara Prima, Tabungan Haji Nawaitu. Ini bertujuan untuk memuaskan keinginan penabungnya sehingga penabung tersebut merasakan manfaat dan keuntungan jika memakai produk tersebut.
Salah satu strategi produk adalah memberikan nama terhadap produk adalah memberikan nama terhadap produk yang dihasilkan. Merek bukan saja merupakan tanda atau identitas dari produk suatu bank, tetapi sekaligus menggambarkan reputasi dan kualitas perusahaan. Sehingga dengan menyebut nama atau merek suatu produk maka orang akan langsung mengingat perusahaan yang menciptakan atau memasarkan produk tersebut. Misalnya dengan menyebut Tabungan Batara, maka orang akan mengingat bahwa ini adalah produk tabungan dari PT. BTN Cabang Padang.
3.4.2. Strategi Harga
Beberapa waktu yang lalu strategi harga (tingkat suku bunga) pada dana simpanan dan pinjaman ditentukan oleh pemerintah. Saat ini masing-masing bank menentukan sendiri harganya yaitu lebih tinggi dari tingkat suku bunga pasar atau dibawah tingkat suku bunga pasar. Disamping tingkat suku bunga terdapat biaya dan tagihan seperti ATM, Tagihan Telpone, air dan listrik, dan biaya lain-lainnya.
Strategi harga adalah bagaimana harus ditukar dalam pengembalian untuk penerimaan barang dan jasa. Harga yang ada pada Bank BTN Cabang Padang adalah :
1. Tagihan terhadap bunga atas pinjaman dan pembayaran tabungan
2. Biaya pemeliharaan bulanan
3. Biaya transaksi
4. Minimum keseimbangan yang dibutuhkan
5. Keseimbangan kompensasi yang dibutuhkan
6. Komisi
7. Biaya terhadap jasa
Tujuan Bank BTN Cabang Padang dalam menetapkan harga adalah
1. Untuk membantu nasabah memutuskan kemampuan untuk menabung di Bank BTN, diantara tabungan dan jasa yang ditawarkan.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat atau nasabah agar menabung di BTN.
Bank BTN Cabang Padang akan merubah keputusan dalam perubahan-perubahan harga apabila :
1. Perubahan terjadi atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank
2. Perubahan harga pada kompetitor
3. Adanya perubahan regulasi yang menyebabkan perubahan harga
Strategi harga untuk produk baru pada Bank BTN Cabang Padang adalah
1. Skiming pricing adalah Strategi menetapkan harga awal dari harga produk tinggi maksudnya :
a. Jumlah produk jenis ini dipasar sedikit, belum banyak di pasaran
b. Nasabahnya tidak sesintif atau tidak memikirkan harga
c. Mendapatkan produk kualitas/ image yang baik dan bergengsi
d. Pendapat (animo) masyarakat tentang produk seperti itu/ bisa digunakan sebagai alat uji permintaan ( animo) masyarakat tersebut terhadap produk tersebut.
2. Penetration Pricing
a. Harga awalnya rendah agar market sharenya besar
b. Jumlah produknya sangat sensitif terhadap harga
c. Dalam memproduksi itu secara ekonomis terhadap produk-produk yang masal, ekonomis dalam harga distribusi
d. Apabila produk diprediksi kompetensi pada saat sebelum dan sesudah pengenalan

Cara mengambil keputusan harga pada Bank BTN Cabang Padang yaitu :
a. Biaya langsung sumber bank untuk meyediakan dalam penempatan meyediakan pelayanannya yaitu: gedung, tanah, biaya tenaga kerja.
b. Administrasi umum mengenai pembiayaan pengeluaran ( Meliputi mendorong dan mengadministrasi dalam pengorganisasian) yaitu: Biaya Iklan, Biaya gaji asumsi untuk pegawai administasi, Asuransi.
3.4.3. Strategi Lokasi
Lokasi bank yang stategis ditujukan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Dalam hal ini penentuan lokasi pada Bank BTN Cabang Padang yaitu melalui kantor-kantor pelayanan PT.BTN Cabang Padang baik itu kantor pusat, kantor pelayanan kas maupun melalui mobil dan sepeda motor unit yang ada di Bank BTN Cabang Padang. Penggunaan kantor pelayanan kas membantu bank untuk mencapai sasaran sekaligus meningkatkan pangsa pasarnya. Selain itu juga lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank. Dengan demikian, kantor pelayanan kas merupakan jembatan yang menghubungkan bank dengan nasabah. PT. BTN (Persero) Cabang Padang mempertimbangkan penentuan lokasi yang dekat dengan nasabah, seperti:
1) Kantor BTN Cabang Padang yang berada di JL. HR. Rasuna Said No.3 Padang
2) Kantor Kas di Pasar Raya
3) Kantor Kas di Minang Plaza
Hal ini bertujuan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada dan bank juga melihat adanya prospek yang potensial yaitu masyarakat yang berada disekitar lokasi tersebut. Sehingga dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini .
Strategi lokasi yang digunakan oleh Bank BTN Cabang Padang adalah dengan menggunakan jaringan kerja yang luas dengan cara mendirikan kantor-kantor pelayanan kas. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan nasabah dalam jumlah yang banyak, terutama nasabah yang potensial. Perkembangan jaringan kerja (kantor) Bank BTN Cabang Padang.
Tabel 3.2
Perkembangan Jumlah Kantor PT. BTN ( Persero ) Cabang Padang
Tahun 2003-2007
Jenis Kantor 2003 2004 2005 2006 2007
Kantor Pusat 1 1 1 1 1
Kantor Kas 2 2 2 2 2
Jumlah Kantor 3 3 3 3 3
Sumber : PT. BTN Cabang Padang

Saluran dan strategi lokasi yang ditetapkan oleh Bank BTN Cabang Padang dalam mencapai sasarannya sehubungan dengan penghimpunan dana masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Kantor Pusat dan Pelayanan Kas
Strategi yang digunakan adalah :

a) Melakukan pendekatan / kunjungan kepada usaha kecil dan mikro untuk mengembangkan usaha dan pemberian jasa bank.
b) Melakukan pendekatan kepada pedagang–pedagang
c) Melakukan pendekatan–pendekatan kepada para pegawai negri dan swasta.
2) Mobil Unit dan Sepeda Motor Unit
Strategi yang digunakan antara lain :
a) Mendatangi pasar-pasar secara rutin dan teratur
b) Mendatangi nasabah tabungan atau mencari nasabah baru yang berada disekitar kota padang
c) Menjemput setoran-setoran ke lokasi nasabah
d) Melihat dan meninjau usaha nasabah yang akan diberikan kredit.
3.4.4. Strategi Promosi
Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Adapun bentuk promosi yang telah dilakukan oleh Pihak PT. BTN Cabang Padang dalam usaha memperkenalkan produk kepada masyarakat adalah :
a) Periklanan
Periklanan yang telah dilakukan oleh BTN Cabang Padang adalah dengan menayangkan iklanya melalui surat kabar Padang Expres, Singgalang, radio RRI, pemasangan papan-papan reklame dan spanduk serta pemberian brosur-brosur kepada masyarakat.
b) Kegiatan Promosi Penjualan
Promosi penjualan langsung dilaksanakan oleh BTN Cabang Padang kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa tetarik untuk menabung di bank BTN. Misalnya dengan memberikan pelayanan yang ramah kepada nasabah atau memberikan sumbangan-sumbangan atas kegiatan yang dikoordinir oleh Pemerintah Daerah.
c) Publisitas
Kegiatan publisitas dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah operasional bank. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan seperti menggalakan program K.3, memberikan sumbangan-sumbangan dan kegiatan sosial lainya serta memberikan keterangan-keterangan di media masa tentang gambaran umum PT. BTN Cabang Padang sekarang dan dimasa yang akan datang.
d) Penjualan Pribadi ini secara khusus dilaksanakan oleh petugas yang disebut Customer Service (CS). Karyawan bank dari satpam sampai pimpinan bank harus mampu menjelaskan segala sesuatunya tentang produk dan yang lainya bila diperlukan oleh nasabah. Bank juga menugaskan karyawan secara langsung untuk mendatangi calon-calon nasabah potensial dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk penghimpunan dana dan pemberian kredit.
3.4.5. People
Dalam hal ini Bank Tabungan Negara Cabang Padang menerapkan dengan cara menyeleksi secara ketat penerimaan karyawan barunya dengan syarat :
a. Pimpinan berijazah minimal tamatan S1 Manajemen.
b. Teller Berijazah minimal tamatan S1 akuntansi.
c. Karyawan Berijazah minimal tamatan D III Sederajat.
d. Akuntan Berijazah minimal tamatan S1 Akuntansi
e. Costumer Service minimal berijazah D III sederajat.
f. Cleaning Service dan Satpam Minimal berijazah SLTA sederajat.
Dengan memberlakukan persyaratan tersebut nantinya diharapkan yang bekerja disana adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan professional dibidangnya.
Etika Perorangan Pegawai Bank BTN Cabang Padang adalah sebagai berikut :
1. Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan bank BTN.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan
6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan bank BTN
7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan bank BTN terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungannya
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya.
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya
3.4.6. Proces
Dalam proses ini BTN Cabang Padang membuat prosedur dan mekanisme layanan secara sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga nasabah tidak membutuhkan waktu yang panjang dalam melalui proses layanan tersebut baik dalam hal pengambilan dana simpanan maupun dalam hal penyimpanan dana simpanan tersebut, termasuk dalam hal ini proses menabung.
3.4.7. Customer Service
Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Padang kecepatan layanan dan kenyamanan nasabah merupakan prioritas utama dan akan terus ditingkatkan, setiap customer service harus melayani secara Iklash, Sopan, dan Santun kepada semua langganan bank BTN dengan Senyum, Salam, Sapa.
Karena mereka menyadari bahwa sebagai lembaga keuangan yang bergerak dibidang jasa perlu adanya layanan yang baik bagi nasabah. Hal ini dapat dilihat bahwa tidak adanya antrian panjang tetapi disediakan tempat duduk yang memadai bagi nasabah yang menunggu antrian. Sehingga nasabah tidak merasa capek atau letih menunggu antrian sambil berdiri, baik bagi nasabah yang menyimpan maupun yang mengambil dana simpanannya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ini merupakan bab terakhir yang penulis tuliskan dari uraian pelaksanaan penghimpunan dana melalui tabungan pada PT.BTN (Persero) Cabang Padang yang telah penulis sajikan maka dari uraian diatas tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai beikut :
1. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan dengan sayarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.
3. Sejarah perkembangan perbankan dimulai pada jaman Babylonia (kurang lebih tahun 2000 sebelum masehi ) praktek perbankan didominasi dengan transaksi peminjaman emas dan perak pada kalangan pedagang yang membutuhkan dengan biaya tertentu. Bank yang melakukan praktek ini disebut Temples of Babylon. Kurang lebih tahun 500 sebelum Masehi, praktek perbankan Yunani mulai berkembang. Praktek perbankan pada saat itu antara lain adalah menerima simpanan uang dari jasa yang diberikan kepada masyarakat dan menyalurkannya pada kalangan bisnis. Pihak bank mendapatkan penghasilan dengan dengan menarik biaya dari jasa yang diberikan kepada masyarakat.
4. Masih banyak tabungan yang dapat dihimpun dari masyarakat, yang mana tabungan tersebut masih mempunyai potensial atau masih dapat ditingkatkan.
5. Apabila seseorang menyimpan dana tabungan pada lembaga perbankan, maka akan mendapat keuntungan sebagai berikut :
a. Mendapatkan bunga dari uang simpanan .
b. Akan lebih aman jika menyimpan uang di bank dibandingkan dengan menyimpan uang dirumah.
c. Turut membantu didalam pembangunan nasional.
6. Dalam meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (Persero) Cabang Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan uangnya di bank khususnya pada Bank BTN Cabang Padang.
7. Di negara – negara yang sedang berkembang seperti Indonesia lembaga keuangan masih sangat terbatas.
4.2 Saran
1. Agar penabung mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan sarana promosi dan peransang berupa tingkat suku bunga, undian berhadiah dan lain sebagainya.
2. PT. BTN (Persero) Cabang Padang harus lebih proaktif memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai kebaikan kegiatan penyerapan dana khusus tabungan .
3. Lembaga keuangan perbankan harus ditingkatkan keahliannya serta pemodalan sendiri.
4. Untuk lebih memperkenalkan diri dan manfaat menabung pada calon penabung .
5. Dengan menciptakan jenis tabungan baru, maka calon penabung akan berusaha untuk dapat menabung pada tabungan baru tersebut.
6. Agar pihak perbankan lebih menjelaskan arti dan tujuan masing –masing tabungan, karena masyrakat awam masih tabu dalam hal ini .
7. Jangan sampai pihak perbankan memanfaatkan ketabuan masyarakat ini demi mengejar persaingan .

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, (2001), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. (2002), Undang-Undamg Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta.
Simorangkir, O.P, (1998), Pengantar Pemasaran Bank, Askara Persada Indonesia, Jakarta.
Swastha, Basu, DH dan Irawan, (1999), Manajemen Pemasaran Modern, Cetakan ketujuh, Liberty, Yogyakarta.
Lupiyoadi, Rambat, (2001), Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, Salemba Empat, Jakarta.
http://www.btn.co.id

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas :
1. Nama : SONNY FERARI
2. Tempat / Tanggal Lahir : Padang / 23 Aprill 1986
3. Jenis Kelamin : Pria
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Alamat : Jl. Silahturahmi No.9 Tepi Selo Lintau
Buo – Sumatera Barat
B. Riwayat Pendidikan
1. TK Ananda Padang Tahun 1991-1992
(Sumatera Barat)
2. SD Negeri 24 Purus Baru Padang Tahun 1992 -1998
(Sumatera Barat)
3. SLTP Negeri 3 Lintau Buo Tahun 1998 – 2001
Kab. Tanah Datar ( Sumatera Barat )
4. SMU Negeri 1 Lintau Buo Tahun 2001-2004
Kab. Tanah Datar ( Sumatera Barat )
5. AKBP ( Akademi Keuangan Perbankan dan Tahun 2004 – Sekarang
Pembangunan )
Padang ( Sumatera Barat )
C. Riwayat Organisasi :
1) Anggota Mapala Whana Bhakti AKBP STIE “KBP” Tahun 2006 – 2008
2) Mentri Kesejateraan Mahasiswa BEM AKBP STIE “KBP” Tahun 2006- 2007
3) Keluarga Besar AKBP STIE “KBP” Tahun 2004 – Sekarang

  • Komisi Gratis